NON ASN

[NON ASN][bsummary]

Guru dan Tendik

[Guru][bigposts]

Kinerja

[Kinerja][twocolumns]

CUTI PPPK

TATA CARA CUTI PPPK

1. Cuti Tahunan

a. PPPK yang telah bekerja paling sedikit 1 (satu) tahun secara terus menerus berhak atas Cuti Tahunan lamanya 12 (dua belas) hari kerja.

b. Untuk menggunakan Cuti Tahunan, PPPK mengajukan permintaan secara tertulis kepada PyB.

c. PyB memberikan Cuti Tahunan secara tertulis berdasarkan permintaan secara tertulis.

d. Pemberian Cuti Tahunan harus memperhatikan kekuatan jumlah pegawai pada unit kerja yang bersangkutan.

e. PPPK berhak atas Cuti Tahunan dengan mengecualikan ketentuan telah bekerja paling sedikit 1 (satu) tahun secara terus menerus dengan ketentuan sebagai berikut :

·     alasan pengajuan permintaan apabila :

a.  ibu, bapak, istri/suami, anak dan/atau mertua sakit keras atau meninggal dunia;

b.  ibu, bapak, istri/suami, anak dan/atau mertua meninggal dunia dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal; atau

c.  melangsungkan perkawinan pertama.

·     lamanya cuti 6 (enam) hari kerja; dan

·     mengurangi hak Cuti Tahunan.

f. PPPK yang menduduki jabatan guru pada sekolah yang mendapat liburan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, disamakan dengan PPPK yang telah menggunakan hak Cuti Tahunan.

2. Cuti Sakit

  1. Setiap PPPK yang sakit berhak atas Cuti Sakit dengan ketentuan sebagai berikut:

o    PPPK yang sakit lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PPPK yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada PyB dengan melampirkan surat keterangan dokter paling sedikit memuat pernyataan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti, dan keterangan lain yang diperlukan.

o    PPPK yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PPPK yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada PyB dengan melampirkan surat keterangan dokter pemerintah paling sedikit memuat pernyataan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti, dan keterangan lain yang diperlukan.

  1. PyB memberikan hak atas Cuti Sakit secara tertulis berdasarkan permintaan secara tertulis.
  2. Jangka waktu pemberian hak atas Cuti Sakit paling lama 1 (satu) bulan, apabila tidak sembuh dari penyakitnya dilakukan pemutusan hubungan perjanjian kerja.
  3. PPPK yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit paling lama 1 1/2 (satu setengah) bulan. Untuk menggunakannya, PPPK mengajukan permintaan secara tertulis kepada PyB dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan baik di dalam maupun di luar negeri yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh pejabat/instansi yang berwenang. PyB memberikan hak atas Cuti Sakit secara tertulis berdasarkan permintaan secara
  4. PPPK yang mengalami kecelakaan kerja dan perlu mendapat perawatan, berhak atas cuti sakit sampai dengan berakhirnya masa hubungan perjanjian kerja. Untuk menggunakannya, PPPK mengajukan permintaan secara tertulis kepada PyB dengan melampirkan surat keterangan dokter baik di dalam maupun di luar negeri yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh pejabat/instansi yang berwenang. PyB memberikan hak atas Cuti Sakit secara tertulis berdasarkan permintaan secara
  5. Selama menggunakan hak atas Cuti Sakit, PPPK tetap menerima penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.  Cuti Melahirkan

  1. PPPK berhak atas Cuti Melahirkan untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga paling lama 3 ( tiga) bulan.
  2. Untuk menggunakan hak atas Cuti Melahirkan, PPPK mengajukan permintaan secara tertulis kepada PyB.
  3. PyB memberikan hak atas Cuti Melahirkan secara tertulis berdasarkan permintaan secara tertulis.
  4. Selama menggunakan hak Cuti Melahirkan, PPPK yang bersangkutan menerima penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Cuti Bersama

  1. PPPK berhak atas Cuti Bersama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  2. Cuti Bersama tidak mengurangi hak Cuti Tahunan.
  3. PPPK yang karena jabatannya tidak diberikan Cuti Bersama, maka Cuti Tahunan ditambah dengan jumlah Cuti Bersama yang tidak diberikan dan hanya dapat digunakan dalam tahun berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar